‘Dewa Judi’ Lim Kok Thay, yang diketahui mempunyai usaha kapal pesiar Genting Hong Kong Ltd, harus gigit jari. Bisnisnya akan segera dilikuidasi.
Gelombang pandemi Covid-19 yang melanda semua sektor usaha pariwisata. Tidak terkecuali bisnis kapal pesiar. ‘Dewa Judi’ Lim Kok Thay, yang dikenal miliki bisnis kapal pesiar Genting Hong Kong Ltd., sebuah lini usaha yang diperkirakan akan menyaingi bisnis kasino, harus menelan kenyataan pahit. Diversifikasi bisnisnya gagal di tengah-tengah pandemi.
Konglomerat Cina-Malaysia memulai usaha yachting dan dewa judi pada 1990-an di Hong Kong. Awalnya, diversifikasi bisnis kasino cukup sukses. Putra Lim Goh Tong ini berhasil mengembangkan usaha Genting Hong Kong Ltd ke bidang pelayaran, termasuk membuka rute baru dan menambah rangkaian galangan kapal di Jerman.
Selama bertahun-tahun, Genting Hong Kong perluas bisnisnya di luar Star Cruises, sebagian bersama mengakuisisi jalur pelayaran lainnya. Ini juga membeli brand Crystal Cruises di Amerika Serikat (AS) dan mendirikan Dream Cruises kelas atas di Asia.
Perusahaan dewa judi juga telah beli beberapa galangan kapal di Jerman sejak 2015 untuk membangun armada secara mandiri. Seperti sektor bisnis lainnya, usaha kapal Kok Thay sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, perusahaan pelayaran tersebut berhenti beroperasi dan membukukan kerugian tertinggi US$ 1,7 miliar pada Mei th. lantas.
Kemudian awal bulan ini, anak perusahaan pembuatan kapal yang dimiliki seutuhnya oleh MV Werften, mengajukan kebangkrutan di pengadilan lokal Jerman. Kondisi ini diperparah setelah pekan lalu Genting Hong Kong yang 76 persen sahamnya dikuasai Kok Thay mengajukan petisi ke Mahkamah Agung Bermuda untuk menghentikan operasi perusahaan dan menunjuk likuidator.
IKLAN : Bagi Anda yang ingin bermain game online bersama menghasilkan banyak uang, Anda dapat bermain di sini BattleFleetModels
Dokumen yang diajukan menyatakan bahwa duwit tunai perusahaan akan habis pada akhir bulan ini dan sama sekali tidak mempunyai akses ke pendanaan untuk melakukan penyelamatan.
Nasib sial tak kunjung reda, yang ditandai bersama turunnya kinerja saham perseroan hingga lebih dari 60 persen sejak November tahun lalu hingga sesaat sebelum dibubarkan pada 18 Januari tahun ini.
Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan kepada Otoritas Pasar Modal Hong Kong, perusahaan terus melakukan usaha dan negosiasi yang wajar bersama dengan kreditur dan pihak berkenaan lainnya dalam hadapi krisis.
Perusahaan dewa judi juga tetap membuka pemesanan melalui website resmi Genting Hong Kong dengan tujuan untuk menjangkau bermacam lokasi mulai berasal dari Hong Kong dan Singapura. “Pelayaran Dream Cruises yang telah dijadwalkan untuk dilanjutkan kembali,” kata perusahaan itu didalam sebuah pernyataan kepada Bursa Hong Kong, dilansir Bloomberg, Minggu (23/1).
Situasi genting Hong Kong menandai kegagalan manajemen perusahaan menjalankan bisnis yang cuma mengandalkan pasar Asia. Pasalnya, dua pasar utama di kawasan ini, yakni China dan Hong Kong, tetap menutup akses kawasan untuk mengejar kiat Zero Covid.
Di sisi lain, perusahaan mengabaikan rute ke AS, Amerika, dan Eropa yang saat ini membuka akses regional. Tak pelak, bisnis dewa judi kini berjalan menuju kebangkrutan semakin mulus. Di tengah krisis ini, Lim mengajukan pengunduran dirinya dari posisi CEO Genting Hong Kong dan digantikan oleh Au Fook Yew.
Prediksi Toto Macau Hari Ini Rabu 26 Januari 2022 I Bocoran Toto Macau Paling Jitu